Dinas Pusip DKI Beri Penghargaan 15 Penerbit Terbaik
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) DKI Jakarta memberikan penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) kepada sebanyak 15 Penerbit di Provinsi DKI Jakarta, Rabu (29/11).
K ontribusi daripada perpustakaan sebagai sumber informasi
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada penerbit terbaik dalam pelaksanaan Serah Simpan KCKR di DKI Jakarta dengan harapan akan meningkatkan kepatuhan penyerahan karya cetak dan karya rekam di tahun yang akan datang.
Pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam kepada Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Provinsi dalam rangka mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka menunjang pembangunan.
Perpustakaan UKRIDA Raih Predikat ASelain itu, pelaksanaan Serah Simpan KCKR untuk menyelamatkan karya cetak dan karya rekam dari ancaman bahaya baik disebabkan oleh alam ataupun manusia.
Kepala Dinas Pusip DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun sebuah ekosistem literasi dengan para wajib serah agar kegiatan Deposit Serah Simpan KCKR di Jakarta menjadi suatu kegiatan yang saling mendukung dan bermanfaat antara penerbit, pemerintah dan masyarakat.
Dia menilai, Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam juga merupakan peluang dan wadah bagi penerbit untuk mempromosikan karya-karya terbarunya di perpustakaan. Sehingga masyarakat yang membutuhkan karya tersebut dapat mengajukan usulan kebutuhan kepada Dispusip DKI Jakarta untuk dapat disediakan dan dilayankan di Perpustakaan. Dia menilai, pentingnya ekosistem literasi yang perlu terus dibangun bersama.
“Pentingnya kolaborasi antara penerbit dengan Dinas Pusip DKI Jakarta. Bagaimana kita menjadi suatu bangunan komunitas yang saling bersinergi satu sama lain. Kita ini sebagai satu ekosistem, yang kita butuhkan adalah bagaimana hasil karya yang dibuat oleh penerbit mempunyai kebermanfaatan,” ujar Firmansyah di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Firmansyah menyampaikan, apresiasi ini menjadi motivasi dan semangat bagi para penerbit di DKI Jakarta untuk pelaksanaan serah simpan di tahun berikutnya. Selain itu, apresiasi ini nantinya akan menjadi motivasi bagi penerbit dan produsen rekam untuk mewujudkan serah simpan karya cetak dan karya rekam yang representatif dan optimal.
Dia juga mengapresiasi para penerbit yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan kegemaran membaca dan pelestarian khazanah budaya bangsa.
“Dinas Pusip diberikan wewenang dan tugas membangun masyarakat Jakarta lebih unggul ke depan. Target 2045 sebagai generasi emas didukung bonus demografi maka kontribusi daripada perpustakaan sebagai sumber informasi dalam bentuk karya rekam dan cetak ini menjadi bagian menginformasikan kepada masyarakat untuk meningkat lagi pengetahuan dan intelektualnya. Kita ingin mewujudkan masyarakat yang unggul dan yang bisa berkompetisi dengan masyarakat dunia lainnya ke depannya,” jelas Firmansyah.
Menurutnya, kekuatan sebuah bangsa bukanlah hanya soal peralatan perang belaka, akan tetapi kekuatan yang utama adalah kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Jumlah koleksi yang terbit pada setiap tahunnya merupakan potret realistis posisi peradaban sebuah bangsa.
Dia menambahkan, upaya pelestarian dan pendayagunaan hasil buah pikir baik dalam bentuk buku, film dan bentuk lainnya yang disimpan sebagai koleksi deposit menjadi suatu hal penting yang harus terlaksana agar dapat melihat dan mengukur di level mana kota Jakarta berada.
“Jakarta ke depan menjadi kota global. Salah satu poinnya adalah membangun masyarakat yang peka dan meningkatkan budaya literasi masyarakat yang ada di Jakarta sebagai bangunan yang kokoh. Kalau hanya banyak bangunan dalam bentuk fisik tapi tidak membangun masyarakatnya maka tidak akan terwujud yang namanya
global city ,” tandas Firmansyah.